Sambutan Kepala Sekolah
ASSALAMU'ALAIKUM WR WB Alhamdulillahirobbil ‘alamin,. Washolatu wasssalamuala asyrofil ambiya’i…
Read moreASSALAMU'ALAIKUM WR WB Alhamdulillahirobbil ‘alamin,. Washolatu wasssalamuala asyrofil ambiya’i…
Read moreMelihat betapa rendahnya karakter bangsa ini, pendidikan karakter menjadi sangat penting. Bahkan kementerian Pendidikan Nasional pun merncang kurikulum pendidikan karakter bagi siswa. Pendidikan karakter ini sebaiknya ditanamkan sejak dini, semenjak masih sekolah.
K.H. Hasyim Asy’ari dalam Kitabnya Adabul Alim Wal Muta’alim menukil sebuah hadis tentang Karaktern yang diriwayatkan oleh Sayyidah ‘Aisyah RA, Rasulullah SAW bersabda yang artinya hak anak terhadap orang tuanya adalah diberi nama yang bagus, diberi ASI yang bagus , dan diberi pendidikan karakter (tata krama ) yang bagus. Hadis tersebut menerangkan betapa pentingnya pendidikan karakter ditanamkan pada anak-anak kita dengan penanaman sejak dini.
Pentingnya karakter juga dikemukakan oleh Imam Syafi’i RA yang menyatakan bahwa ketika beliau mendengar satu hal tentang karakter maka seluruh anggota badannya merasakan nikmat yang luar biasa atas hal itu.
Kita harus bersama-sama berikhtiar membentuk karakter bangsa melalui pendidikan karakter. Pendidikan karakter yang dimaksudkan adalah pendidikan bagi kaum pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum. Para terpelajar mempunyai tanggung jawab moral untuk menata kembali karakter bangsa yang lemah menjadi kuat dengan menunjukkan karakter unggul dan karakter kepemimpinan.
PENGEMBANGAN KARAKTER PESERTA DIDIK
Dalam rangka mengembangkan penidikan karakter bagi peserta didik MTs Ma’arif NU 08 Panican mengembangkan pembiasaan :
1. Berdoa sebelum memulai dan mengakhiri kegiatan
Pembiasaan ini dilakukan sebagai wujud syukur dan tawadhu seluruh elemen madrasah kepada Allah SWT. Satelah berdoa dilanjutkan dengan pembisaan/ngaaji pagi (jadwal terlampir)
2. Santun dalam berbicara dan berperilaku
Santun dalam berakhlak merupakan muara dari pendidikan karakter di MTs Ma’arif NU 08 Panican yang bersinergi dengan visi madrasah. Santun merupakan budaya kesopanan yang sangat dijunnjung tinggi sebagai khasanah ta’dzim kepada Guru sebagai orang tua peserta didik di madrasah dan sesama peserta didik. Wujud nyatanya adalah saat peserta didik melewati Guru atau etika dalam bersalaman.
3. Berpakaian sopan
Wujud kesopanan dan kedisiplinan peserta didik juga diwujudkan dalam berpakaian yang rapih. Hal ini tertuang dalam Tata Tertib Siswa yang sudah disosialisasikan baik kepada orang tua peserta didik ataupun secar langsung kepada peserta didik.
4. Mengucapkan salam saat masuk kelas
Santun dalam berakhlak dilakukan dengan pembiasaan pengucapan salam saat masuk dan keluar ruang kelas bagi seluruh elemen madrasah (khususnya untuk peserta didik)
5. Melaksanakan kegiatan ibadah
Kegiatan ibadah sangat diutamakan dalam pengembangan karakter peserta didik. Kegiatan ibadah meliputi :
a. Pembiasaan Pagi :
Tadarus pagi
Hafalan Juz 30
Solat Dhuha
b. Pembiasan ba’da Dhuhur :
Mengaji Kitab Hidayatun Sibyan
Nadhom ‘Alala
Mengaji Kitab Aqidatul ‘Awam
Mengaji Fiqih Jawa
Mengaji Tadarus Al Qur’an dengan metode Bandongan
c. Kegiatan Himtaq :
Tahlilan
Asma’ul Khusna
Mengaji Kitab Sfinatunnajah
Mengaji Kitab Akhlakul Baniin
Pembacaan Maulid
6. Mensyukuri nikmat yang diperoleh
Membiasakan Sujud Syukur
Tasyakuran :
Harlah Madrasah
Maulid Nabi Muhammad SAW
Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW
HUT RI
7. Sikap saling menolong
Membiasakan siswa untuk membantu/menolong teman yang sedang membutuhkan kaitanyya dalam pembelajaran seperti menjadi tentor sebaya, kegiatan
8. Menghormati perbedaan
Pendidikan karakter ini dibisakan dengan :
Diskusi dalam kelas saat pembelajaran
Diskusi organisasi peserta didik (IPNU/IPPNU) dan Pramuka
9. Antre saat menggunakan fasilitas madrasah
Meningkatkan jiwa sosial utnuk menghargai hak orang dibiasakan dengan menciptakan budaya antre kepada seluruh elemen madrasah dalam menggunakan fasilitas madrasah. Seperti antre saat berwudlu, antre saat membeli di kanten/koperasi, antree saat pulang sekolah.
10. Sikap jujur dan bertanggung jawab
Kotak KejujuranKotak kejujuran sebagai wahana pembiasaan/budaya jujur bagi peserta didik. Saat peserta didik menemukan barang (uang, alat tulis ataupun alat sekolah yang lain) yang bukan haknya maka barang tersebut akan disimpan di kotak kejujuran yang berada di masing-masing kelas.
Kanting Kejujuran
Kantin/koperasi yang dikelola madrasah mengedepankan kejujuran peserta didik dalam memanfaatkan jasanya. Peserta didik saat membeli keperluannya dipersilahkan mencatat keperluan yang dibeli dan peserta didik menaruh uang pembelian / mengambil uang kembalian sendiri.
11. Peduli
Bhakti sosial
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa empati pada orang lain atau lingkungan dalam upaya menjaga kelestarian silaturahmi. Yang telah dijalankan adalah dengan mengikutsertakan peserta didik untuk memberikan keluasan rezekinya untuk kegiatan bhakti sosial seperti pemberian bantuan untuk pembangunan mushola di wilayah desa Bokol, Kecamatan Kemangkon.
Peduli Korban Bencana Alam
Seluruh elemen madrasah mendonasikan secara ikhlas untuk membantu korban bencana sebagai dukungan moril. Kegiatan yang sudah dilaksanakan adalah memberikan sumbangan untuk korban Bencana Alam Gempa Bumi di Lombok (NTB) dan Sulawesi.
Santunan Anak
Santunan kepada anak / peserta didik Yatim/Piatu dilaksanakan oleh Guru/Karyawan MTs Ma’arif NU 08 Panican sebagai wujud kasih sayang dan sekaligus pemberian karakter peduli kepada seluruh peserta didik.
Kebersihan Liingkungan Madrasah
Secara berkala kegiatan kebersihan lingkungan madrasah dilakukan untuk membiasakan peduli lingkungan kepada peserta didik. Hal ini akan menjadi investasi kebaikan kepada peserta didik saat di luar lingkungan madrasah.
12. Gotong royong dan demokratis
Gotong royong dilakukan peserta didik dan seluruh elemen madrasah saat adanya pmindahan perangkat kelas. Seperti pada saat menjelang kegiatan yang menggunakan aula madrasah, saat menjelang Penilaian Akhir, ataupun secara kondisional saat ada acara madrasah yang lain.
13. Percaya diri
Penanaman rasa percaya diri dikembangkan pada peserta didik melalui :
Presentasi hasil diskusi saat pembelajaran di depan kelas
Menjadi tentor sebaya
Performa (penampilan ) peserta didik pada acara-acara madrasah
14. Nasionalisme
NKRI harga mati adalah slogan yang gencar didengungkan kepada peserta didik sebagai penanaman jiwa nasioanalisme. Wujud kegiatan yang dilakukan adalah melalui :
a. Kegiatan Upacara Bendera
Upacara bendera setiap hari Senin (2 minggu sekali)
Upacara Hari besar Nasional
b. Menyanyikan lagu wajib nasional
Pagi hari : Lagu Indonesia Raya
Siang hari:
Senin : Bagimu Negeri
Selasa : Bangun Pemudi - Pemuda
Rabu : Halo-Halo Bandung
Kamis : Maju Tak Gentar
Jum’at : Syukur
Sabtu : Tanah Air
c. Pengembangan diri melalui kegiatan pramuka
Berdasar pada Program kerja Dewan Penggalang, kegitan ekstrakurikuler pramuka diharapkan mampu menumbuhkan karakter cinta tanah air (nasionalisme).
0 Comments:
Post a Comment